YOU ARE YOUR INDONESIA = KAMU ADALAH INDONESIAMU!
Kembali ke Jaman Pembodohan.
Sadarkah Anda bahwa cara Anda mengkritik Indonesia itu adalah salah?
Secara tidak sadar, Anda telah mendukung gerakan pembodohan bangsa. Ini tahun
2012, bung! Bukan jaman jahiliyah. Mungkin Anda bertanya-tanya, apa yang salah
dari cara Anda mengkritik Indonesia? Saksikan!
DEMONSTRASI
Tak sadarkah Anda bahwa demonstrasi yang kebanyakan dilakukan oleh mahasiswa itu sangat merugikan? Jelas! Merugikan diri sendiri dan orang lain! Bukankah tugas Anda sebagai mahasiswa adalah belajar, atau setidaknya mendapatkan gelar pendidikan yang bisa Anda gunakan untuk mencari kerja? Setelah mendapatkan pekerjaan yang layak, Anda dapat berpartisipasi memajukan Indonesia, dengan meningkatkan pendapatan nasional bahkan devisa negara. Sadarkah?
DEMONSTRASI
Tak sadarkah Anda bahwa demonstrasi yang kebanyakan dilakukan oleh mahasiswa itu sangat merugikan? Jelas! Merugikan diri sendiri dan orang lain! Bukankah tugas Anda sebagai mahasiswa adalah belajar, atau setidaknya mendapatkan gelar pendidikan yang bisa Anda gunakan untuk mencari kerja? Setelah mendapatkan pekerjaan yang layak, Anda dapat berpartisipasi memajukan Indonesia, dengan meningkatkan pendapatan nasional bahkan devisa negara. Sadarkah?
Pembakaran Ban bisa menghasilkan polusi yang berasal dari kabut beracun yang
sangat rentan dihirup oleh anak-anak. Ratusan polutan beracun yang berasal dari
pembakaran ban dan berbentuk partikel-partikel kecil bisa mengendap dalam
paru-paru anak-anak.Anak-anak, Janin, Ibu Menyusui, Orang Lanjut Usia, Penderita Asma, semuanya lebih muda diserang oleh polusi yang dihasilkan oleh pembakaran ban. Partikel-partikel kecil yang dilepaskan oleh pembakaran ban akan memperburuk asma dan turut menyebabkan pada penyakit hati.
Penemuan bahwa partikel halus dari pembakaran ban menyebabkan lebih banyak kematian dan opname untuk penyakit hati dan kanker. Penelitian ini dilakukan oleh American Academy of Pediatrics Committee on Environmental Health.
Saat Anda melakukan demonstrasi, tidak berpikirkah Anda bahwa Anda telah
menghambat aktivitas Indonesia? Kemacetan yang disebabkan oleh para demonstran
akan menghambat orang-orang yang akan pergi bekerja mencari nafkah. Bukankah
aksi para demonstran ini justru menyebabkan matinya perekonomian Indonesia
selama sekejap?
Seringkali masyarakat Indonesia menuntut perbaikan fasilitas umum. Namun, cara
menyampaikan aspirasinya pun dengan merusak fasilitas umum. Ironis bukan?
Bodohnya lagi! Aksi demonstrasi diwarnai pembakaran diri seorang
demonstran. Saya tidak mengerti apa yang ada di dalam otaknya. Mungkin Ia pikir
dengan membakar diri, akan ada perubahan berarti terhadap Indonesia. TIDAK
SAMA SEKALI! Perubahan atas Indonesia yang lebih baik dapat terwujud
cukup dengan lakukan yang terbaik atas yang Anda lakukan, bukan dengan cara
konyol, apalagi menyebabkan kematian.
Status kita sebagai mahasiswa pastinya adalah status awal yang direstui
orang tua. Karenajarang ada orang tua yang menyekolahkan anaknya dengan niat
agar anaknya menjadi aktifisyang pada tingkat akhirnya akan senasib seperti
Pahlawan Ampera Arif Rahman Hakim. Tapi jika kita masih tetap ngotot dan lebih
berat ke arah aktifis sebagai jalan untuk membela ketidakadilan, maka pilihan
sebagai anak bangsa yang rela berkorban jiwa dan raga adalah tepat. Walaupun
jika memang benar demikian adanya, tentunya untuk menjadi seorang anak
bangsa yang baik bisa juga dilakukan dengan menjadi lulusan terbaik dan mampu
menciptakan lapangan pekerjaan yang akhirnya bisa mengurangi pengangguran serta
menampung orang-orang yang tidak mendapat keadilan.
PENCURIAN BUDAYA
Dewasa ini, budaya Indonesia kerap kali diakui oleh negara lain, sebut
saja Malaysia. Pertanyaan yang muncul adalah, sebelum budaya Indonesia
seperti Reog Ponorogo, Batik, Wayang, dan beberapa lagu daerah dicuri, sudahkah
Anda menjaga budaya tersebut agar tidak dicuri? Sudahkah Anda
menggunakan dan melestarikannya selama budaya tersebut belum dicuri? Ataukah
Anda hanya ikut-ikutan memprotes dan membesarkan mulut Anda ketika budaya
tersebut sudah dicuri negara lain?
Tak pernahkah Anda terpikir bahwa budaya Indonesia yang diakui negara
lain sudah sepantasnya untuk diakui negara lain karena negara tersebut merasa
lebih mampu untuk menjaga dan melestarikan budaya Indonesia? Jangan
terlalu banyak bicara! Mengapa sebelum budaya tersebut diakui negara lain Anda
hanya diam saja, tidak ikut melestarikannya. Jika sudah begini, mulut Anda
berbicara paling besar, seakan Anda adalah orang yang paling besar berandil
dalam pelestarian budaya Indonesia. Mari sama-sama introspeksi diri.
MOSI TIDAK PERCAYA KEPADA PEMERINTAH
MOSI TIDAK PERCAYA KEPADA PEMERINTAH
Sudah pantaskah Indonesia memberikan kenyamanan kepada Anda, jika Anda
sendiri tidak memberikan apapun terhadap kemajuan Indonesia? Indonesia
butuh dukungan rakyatnya, bukan makian dari rakyatnya. Mari kita
tengok potongan-potongan tragedi mengenaskan berikut.
Tidakkah Anda berpikir bahwa sebenarnya pelajar-pelajar yang belum mengerti dengan sempurna tentang kebijakan-kebijakan pemerintah ini dijadikan alat untuk beberapa pihak untuk menyampaikan aspirasi atas kepentingan mereka? Bukankah seharusnya pelajar sebelia itu sedang melakukan kegiatan pembelajaran pada saat itu? Namun, mengapa membuang waktu untuk berpanas-panasan melakukan demostrasi? Tahu apa mereka atas kenaikan BBM?
Di satu sisi, banyak sekali pelajar yang bolos sekolah. Ini merupakan bentuk
nyata perlakuan masyarakat Indonesia. Hanya bisa menuntut, tanpa
memberikan feedback untuk Indonesia.
Pikirkanlah sekali lagi. Peran pemerintah untuk membawa Indonesia menuju negara
yang lebih baik sangat membutuhkan dukungan dari rakyat Indonesia itu sendiri.
Bukan malah melakukan mosi tidak percaya terhadap pemerintah. Segala kebijakan
pemerintah Anda anggap salah dan merugikan. Sebagai contoh. Naiknya BBM disebabkan oleh pengurangan subsidi atas bahan
bakar. Pengurangan subsidi ini bertujuan untuk menaikkan kualitas pendidikan.
Subsidi atas bahan bakar dialihkan ke subsidi pendidikan. Menurut saya secara
pribadi, kebijakan pemerintah memberlakukan kenaikan BBM adalah tepat. Logikanya,
masyarakat Indonesia yang memiliki kendaraan roda empat, seharusnya mampu untuk
membeli bahan bakar non-subsidi. Kenaikan harga BBM dari Rp 4.500 ke Rp 6.000
itu tidak sebanding dengan harga mobil Anda yang berkisar 100 juta rupiah per
unitnya, bahkan lebih. Bahan bakar bersubsidi pada hakikatnya diperuntukkan
untuk masyarakat menengah ke bawah. Apakah Anda tidak malu menggunakan bahan
bakar bersubsidi yang sebenarnya ditujukan untuk rakyat kecil?
Jika boleh membandingkan, apakah Anda pernah keberatan untuk membeli rokok
seharga Rp 10.000 per bungkus? Namun, untuk membeli bahan bakar sebesar Rp
6.000 saja, Anda mengeluarkan segenap kekuatan Anda untuk menolaknya. Dimana
sebenarnya keadilan negara ini, keadilan yang selama ini Anda tuntut kepada
pemerintah? Anda mengeluarkan otot Anda untuk memperjuangkan keadilan, tapi di
satu sisi Anda bersikap tidak adil terhadap diri Anda sendiri.






0 komentar: