Fenomena Pergaulan Bebas di Yogyakarta

23.57 Unknown 0 Comments


Indonesia saat ini mengalami perkembangan intensif. Globalisasi berdampak pada negeri yang lebih terbuka menerima teknologi maupun ide-ide dan perubahan budaya baru. Setelah habisnya masa Orde Baru pada tahun 1998, globalisasi disatukan dengan kekuasaan perubahan yang sangat kuat, yaitu gerakan reformasi. Kemajuan pada tahun-tahun berikutnya makin nyata diperlihatkan dalam bidang pemerintahan, industri, pendidikan, dan sosial.
Dewasa ini, industri seks di Yogyakarta tetap berkembang, dengan beberapa daerah prostitusi yang terkenal seperti Pasar Kembang di kawasan Malioboro. Tak luar biasa untuk pria mengunjungi lokaliasasi baik pra maupun luar nikah di daerah tersebut. Seks itu sudah lama didasarkan dalam hidden culture atau kebudayaan tersembunyi. Walaupun begitu, akhir-akhir ini menunjukkan bahwa perlakuan masyarakat terhadap soal seks sudah mulai berubah. Penduduk Indonesia sudah terbukti mulai melakukan hubungan seks pada umur yang masih relatif muda.
Tidak mengherankan bahwa perubahan sosial dominan antara kaum pelajar dan mahasiswa atau remaja. Masa remaja adalah periode yang penuh dengan perubahan tubuh maupun perubahan mental, berusia remaja menemukan kesempatan untuk mencoba hal yang baru. Saat ini para remaja sangat dipengaruhi oleh oleh media massa, termasuk internet, film, dan musik. Secara umum kaum remaja lebih terbuka menerima ide-ide baru, dan lebih intensif mempergunakan kemajuan teknologi untuk mencari informasi daripada melakukan pendekatan terhadap orangtuanya.
Sesuatu yang penting dikebudayaan remaja adalah gengsi. Fokusnya gengsi untuk remaja indonesia adalah meniru kebudayaan kebarat-baratan, seperti perkembangan fashion atau dalam perpakaian, style atau gaya kehidupan, dan lain-lain. Sayangnya, ide-ide dan dan pengertian kebudayaan Barat maupun pengertian masalah seks yang diambil dari media massa sering keliru, dan besar kemungkinan kaum remaja akan melakukan hal yang beresiko. Dimanapun masalah seks berkaitan dengan banyak masalah sosial, termasuk Penyakit Menular Seksual (PMS), HIV/AIDS, perilaku seksual berisiko, kehamilan pra atau di luar nikah, dan kekerasan seksual.
Yogyakarta yang tepatnya adalah sebagai kota pelajar dan mahasiswa dan memiliki status pemerintahan yang khusus, dinamakan Daerah Istimewa Yogyakarta yang sampai saat ini memiliki tradisi kebudayaan yang sangat kuat. Kota Yogyakarta dianggap sebagai kota yang ’aman’, tetapi Yogyakarta mempunyai sesuatu lain yaitu, kebudayaan masa muda yang bersemangat. Selain kota mahasiswa, Yogyakarta mempunyai banyak perguruan tinggi.

Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
2. Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif
3. Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
5. Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.

You Might Also Like

0 komentar: