Fenomena Pergaulan Bebas di Yogyakarta
Indonesia saat ini mengalami perkembangan intensif. Globalisasi
berdampak pada negeri yang lebih terbuka menerima teknologi maupun ide-ide dan
perubahan budaya baru. Setelah habisnya masa Orde Baru pada tahun 1998,
globalisasi disatukan dengan kekuasaan perubahan yang sangat kuat, yaitu
gerakan reformasi. Kemajuan pada tahun-tahun berikutnya makin nyata
diperlihatkan dalam bidang pemerintahan, industri, pendidikan, dan sosial.
Dewasa ini, industri seks di Yogyakarta tetap
berkembang, dengan beberapa daerah prostitusi yang terkenal
seperti Pasar Kembang di kawasan Malioboro. Tak luar biasa untuk pria
mengunjungi lokaliasasi baik pra maupun luar nikah di daerah tersebut. Seks itu
sudah lama didasarkan dalam hidden culture atau kebudayaan
tersembunyi. Walaupun begitu, akhir-akhir ini menunjukkan bahwa perlakuan
masyarakat terhadap soal seks sudah mulai berubah. Penduduk Indonesia sudah
terbukti mulai melakukan hubungan seks pada umur yang masih relatif muda.
Tidak mengherankan bahwa perubahan sosial dominan
antara kaum pelajar dan mahasiswa atau remaja. Masa remaja adalah periode yang
penuh dengan perubahan tubuh maupun perubahan mental, berusia remaja menemukan
kesempatan untuk mencoba hal yang baru. Saat ini para remaja sangat dipengaruhi
oleh oleh media massa, termasuk internet, film, dan musik. Secara umum kaum
remaja lebih terbuka menerima ide-ide baru, dan lebih intensif mempergunakan
kemajuan teknologi untuk mencari informasi daripada melakukan pendekatan
terhadap orangtuanya.
Sesuatu yang penting dikebudayaan remaja adalah
gengsi. Fokusnya gengsi untuk remaja indonesia adalah meniru kebudayaan
kebarat-baratan, seperti perkembangan fashion atau dalam
perpakaian, style atau gaya kehidupan, dan lain-lain.
Sayangnya, ide-ide dan dan pengertian kebudayaan Barat maupun pengertian
masalah seks yang diambil dari media massa sering keliru, dan besar kemungkinan
kaum remaja akan melakukan hal yang beresiko. Dimanapun masalah seks berkaitan
dengan banyak masalah sosial, termasuk Penyakit Menular Seksual (PMS),
HIV/AIDS, perilaku seksual berisiko, kehamilan pra atau di luar nikah, dan
kekerasan seksual.
Yogyakarta yang tepatnya adalah sebagai kota pelajar
dan mahasiswa dan memiliki status pemerintahan yang khusus, dinamakan Daerah
Istimewa Yogyakarta yang sampai saat ini memiliki tradisi kebudayaan yang
sangat kuat. Kota Yogyakarta dianggap sebagai kota yang ’aman’, tetapi
Yogyakarta mempunyai sesuatu lain yaitu, kebudayaan masa muda yang bersemangat.
Selain kota mahasiswa, Yogyakarta mempunyai banyak perguruan tinggi.
Solusi Untuk Menyelesaikan
Masalah Pergaulan Bebas
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan YME, penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan
hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya.
Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih
banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain
daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-solusi tersebut
adalah sebagai berikut:
1.
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam
“kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki
angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja
mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
2.
Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan
mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat,
misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang
dengan kegiatan positif
3.
Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin
yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat
dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka
sendiri.
4.
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik
dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak
negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di
sekeliling kita.
5.
Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan masa
depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan
terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi
individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan
positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan
berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya
jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.


0 komentar: